Berdamai Sebelum Matahari Terbenam.
Berdamai Sebelum Matahari Terbenam.
Salam sejahtera bagi kita semua, Shalom!!!
Bapak, ibu yang dikasih dalam nama Tuhan, hari ini kita mau merenungkan Firman Tuhan, yang kita beri Tema, "Berdamai sebelum matahari terbenam".
(Efesus 4:26-27)"Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa, janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu. Dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis"
Bapak, ibu yang dikasih dalam nama Tuhan, saat Bapak, ibu marah, maka muka Bapak ibu, tidak berseri, tidak lagi seperti gambar Tuhan (segambar dengan Tuhan), alias menyerupai muka sijahat atau Iblis. Itu sebabnya kata Firman Tuhan, jangan berikan kesempatan kepada Iblis.
Bapak, ibu yang dikasih dalam nama Tuhan, jika ada yang lagi marah-marah, bertengkar, kata Raja Salomo, itu karena ada bara api dan ada juga kayu. (Amsal 26:21)"Seperti arang untuk bara menyala dan kayu untuk api, demikianlah orang yang suka bertengkar untuk panasnya perbantahan."
Bara api disini adalah berbicara "Amarah" yang meluap-luap. Dan Kayu berbicara perkuatan yang lama atau perbuatan "Daging" Galatia 5;19-21.
Bapak, ibu yang dikasih dalam nama Tuhan, ayat Firman Tuhan ini adalah melambangkan kehidupan manusia, yang sudah bertobat, sudah menerima keselamatan, tetapi lalai mengerjakan keselamatan yang telah diterima, kembali pada perbuatan daging (Filipi 2:12b)"karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar"
Orang yang suka melakukan perbantahan digambarkan seperti arang dan kayu. Lalu perbantahan itu sendiri digambarkan seperti bara dan api.
Bara akan semakin membara jika ditambahkan arang, sementara api akan semakin besar jika kedalamnya ditambahkan kayu. Akan tetapi kita dapat memadamkan api itu, jika kita tidak menambahkan kayu ke atasnya, dan ada lebih baik jika di siram dengan air. Artinya kita lawan dengan Sabar dan Kasih.
Salomo berkata: Bila kayu habis padamlah api. (Amsal26:20)"Bila kayu habis, padamlah api; bila pemfitnah tak ada redalah perbantahan". Firman ini menasihatkan kita, supaya kita menjauhkan diri dari perselisihan dan pertengkaran dan hidup dengan penuh kedamaian.
Bapak, ibu yang dikasih dalam nama Tuhan,
Kedamaian itu sangatlah mahal harganya. Sebab hanya dengan mengandalkan dan mengedepankan kedamaian saja kita dapat membangun persaudaraan, juga setiap keluarga dapat dengan tenang mencari nafkah dengan baik, dan usaha diberkati oleh Tuhan.
Tuhan Yesus datang dari sorga membawa kedamaian bagi kita, Dialah yg menjadi teladan bagi kita agar kita dapat hidup di dalam damai sejahtera. Sebab Dia sendirilah yang disebut Raja Damai yang mendamaikan kita kepada Allah dan kepada sesama manusia. Diatas kayu salib Dia berkata, sudah selesai. Apa yang sudah selesai? Pengampunan dosa, lewat tubuh-Nya yang menjadi korban Pendamaian.
Salib-Nya yang Fertikal adalah mendamaikan kita sesama manusia, dan yang Horizontal adalah mendamaikan kita dengan Tuhan.
Oleh sebab itu, mari jauhkanlah pertengkaran dan permusuhan, isi hatimu dengan Firman Tuhan, agar damai sejahtera tetap memenuhi hati dan pikiran kita.
Demikian, selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkatiš
Belum ada Komentar untuk " Berdamai Sebelum Matahari Terbenam."
Posting Komentar